Rakerda adalah sebagai momentum evaluasi Kinerja Organisasi selama 2 tahun setelah Musda ,rakerda sangat penting diadakan untuk kemajuan dan berkesinambungannya Organisasi , DPD HPI Bali mengadakan Rakerda yang VII bertempat di Puspa Aman Batuan Sukawati Gianyar . Dengan mengusung Tema Melalui Rakerda VII kita bangun kesadaran anggota untuk menjaga nama baik dan marwah organisasi .Rakerda VII dihadiri oleh Pengurus HPI , 1 (satu ) perwakilan Komisariat dan 2 (Dua) perwakilan Divisi Bahasa .Dalam paparan singkat bapak ketua HPI bapak Nyoman Nuarta mengatakan bahwa kesadaran anggota untuk memperpanjang Lisensi Guide masih sangat kecil yaitu baru 35 % dari keseluran jumlah anggota yang ada ,beliau juga mengatakan beberapa hal terkait persyatan perpanjangan lisensi yang sangat membebani anggota salah satunya adalah BPJS Kesehatan yang aktif ( terbayar Lunas ) dimana pasca Pandemi Covid 19 banyak BPJS tidak terbayar, kalaupun membayar harus membayar seluruh tunggakan 1 keluarga ,dengan kondisi seperti ini anggota HPI tidak bisa memperpanjang lisensi karena persyartan BPBJS aktif Mutlak harus dilampirkan .ditambah lagi harus menyertakan NPWP yang aktif ,sertipikasi kompetensi yang masih berlaku , tiga persyaratan ini sangat membebani anggota pada saat mempepanjang Lisensi . Dengan berbagai upaya yang ditempuh bapak ketua Hpi ( I Nyoman Nuarta) , Melakukan langkah pendekatan kepada pihak pihak terkait ( Gubernur Bali ) untuk meminta kebijakan supaya lisensi guide yang bermasalah bisa diperpanjang . disisi lain organisasi dihadapkan dengan masalah biaya oprational ,karena dana oprasiinal per bulan cukup tinggi sedangkan pemasukan dana organisasi hanya menghadalkan iuran saja .selain itu dibahas juga masalah santunan sakit dan santunan kematian tidak berbanding lurus dengan besaran iuran per bulannya .
